Mind Draft

Gambar disamping bukan ngajak berantem ya bro. Ini adalah wujud semangat revolusi dari saya. Setelah vacum sesaat dari menulis. Akhirnya ane kembali, hahay. Ingin lebih santai dari biasanya, atau bisa dibilang lebih INDEPENDENT.

Yap memang lebih ingin untuk mandiri dalam hal postingan, atau konten. Akhir-akhir ini blog makin aneh dan gk pernah sesuai sama yang di'ati'. Entah karena penyakit labil atau apa, tapi postingan selalu ge-je alias tidak jelas. Haaaah (Sorry kalo bau, ceritanya lagi menghela nafas ini)

Untuk kali ini blog langsung dirombak. Menjadi lebih bebas dan gk berkesan kaku apalagi letoy. Tema langsung disulap menjadi baru seperti sekarang (kaya ada yang ngikutin aja lu to -_-). 

Dimulai dari kata-kata "Mind Draft" yang menjadi nama dari blog ini. Simpelnya, blog ini berisikan apa saja yang menjadi 'imaji penulis'. Penulis sendiri lebih memilih tema yg tidak begitu "eye catching" untuk menghindari teriakan 'alay' dari pembaca yg budiman. Selain itu juga untuk menegaskan kesan independensi dari saya dan tidak meniru-niru tetangga (re: blog orang). Pernah ada sekali ada yang mengomentari blog saya, dan komentarnya cenderung mengatakan kalo ini blog kaku dan cenderung tidak sesuai 'warna' si empunya. Untuk itu semangat untuk menunjukkan jati diri ini dimulai (bunyi terompet #ifuknowwhatimean #kayatwitter #buruanlanjut!). Pokoknya kalau ada yang baca (kalaaaau) kalau terlihat abstrak harap pengertiannya. Ini adalah salah satu langkah untuk menunjukan eksistensi. It's my INDEPENDENCY pokoknya :D

Sekian kawan. Enjoy the new me..
Never get bored fellas. Live a life! :D

Berdua berdiri
Berdua menanti

Bertengger manis
Berpapas sama sisi

Berkawan cerita-cerita lawas
Mengumbar kisah, pertegas kala

Tak pernah hampa
Selalu berisi tawa, bahkan duka

Meski tampak sering teronggok terlupa
Sosoknya selalu tampak utuh dimata

Sekilas kisah sepasang sejawat kecil
Sepasang kawan penengah setia
Sepasang cangkir
...antara
...aku
...dan
...ayah

kadang hanya ingin kembali
menapaki jalan-jalan kering berdebu

kadang hanya sebatas hasrat untuk meraih
menggapai sensasi tanpa batas

telapak menerawang awan
imajinasi kian menari-nari

mengira, menggumam dan memendam
tak lebih, tak kurang

meski asa menggema
namun tangan tak jua menggapai

balada ego manusia
mencari kembali dalam kamus sang waktu

Melangkah menerawangi,